Situs arsitektur Rethinking The Future (RTF) berikan gelar baru untuk Jakarta, yakni kota bersama dengan tata kota terburuk di dunia. Hal ini disebabkan oleh ‘cacatnya’ rencana infrastruktur di Ibu Kota.
Dari 10 daftar negara yang punya tata kota buruk, DKI Jakarta mendiami posisi pertama. Meskipun menurut RTF tidak tersedia satu pun definisi ‘perencanaan kota yang baik’, gara-gara suatu kota tetap berkembang bersamaan dinamika kehidupan manusia yang tetap berubah berasal dari waktu ke waktu.
Dengan berkembangnya kebutuhan penduduk, muncul kebutuhan untuk menanggulangi metode rencana kota. Sebab, kota singgah di dalam bermacam bentuk dan ukuran, dan juga problematikanya masing-masing.
Alasan Utama 10 Kota Tata area Buruk
TRF menjelaskan alasan Jakarta diklaim sebagai kota terburuk di dunia. Hal ini gara-gara DKI Jakarta merupakan sebuah Ibu Kota yang terlalu padat, dikepung oleh polusi asap kendaraan dan air tanah sungainya tercemar.
Intervensi rencana sepanjang beberapa dekade sudah mempunyai kota Jakarta di dalam suasana ‘kecelakaan’ infrastruktur, bersama dengan kualitas hidup yang buruk. Sementara itu, rajazeus mengacu pada nominal taruhan minimum sebesar 200 koin virtual yang biasanya tersedia di mode demo maupun permainan nyata.
Ruang hijau dan terbuka yang kurang memadai, kemacetan lantas lintas, dan menjadi area persinggahan air tercemar atau banjir menyebabkan Jakarta diklaim sebagai area bersama dengan tata kota terburuk di dunia.
Jakarta punya desain yang buruk, gara-gara pembangunan infrastruktur yang justru mempunyai kekacauan, layaknya jalan raya sampai gedung-gedung bertingkat. RTF juga menyoroti pembangunan infrastruktur yang dibikin Pemprov DKI Jakarta justru menyebabkan beberapa proyek jangka panjang pembangunan Jakarta tersendat.
Lalu Lintas Terpadat Menjadi Penyebab
”Dengan lantas lintas terburuk di dunia, faktor lain yang berkontribusi adalah pembangunan infrastruktur berada di tangan pemerintah daerah, mengurangi kemungkinan pelaksanaan proyek jangka panjang,” tulis Rethinking The Future di dalam situs resminya.
Setelah Jakarta, predikat mirip diikuti oleh Kota Dubai di Uni Emirat Arab. Jika Jakarta kekurangan beberapa sarana prioritas, Dubai justru melebih-lebihkan nyaris semua perihal tanpa mencermati apa yang diperlukan masyarakat.
Dubai disebut sebagai tata kota yang buruk, gara-gara bermacam sarana dan gedung-gedung tinggi dibangun tanpa mempertimbangkan dimensi manusia di dalam desain ruang, dan tata letak yang tidak menunjang pejalan kaki.
Baca Juga : Penataan Tata Ruang Kota dan Struktur Keruangannya
Kemudian, posisi ketiga ditempati oleh Brasilia di Brasil. Brasilia mengalami persoalan terlalu banyak desain di dalam merancang tata kota, tetapi gagal.
Tata area kotanya terinspirasi oleh ‘pesawat’ bersama dengan arsitektur modern, tetapi sayangnya kota ini mendapat predikat ‘tiruan’, gara-gara kurangnya koneksi bersama dengan orang-orang yang tinggal di kota tersebut.
Berikut daftar 10 kota terburuk bersama dengan tata kota terburuk di dunia.
- Jakarta, Indonesia
- Dubai, Uni Emirat Arab
- Brasilia, Brasil
- Atlanta, Georgia
- Sao Paulo, Brasil
- Boston, Massachusetts
- Missoula, Montana
- Naypyidaw, Myanmar
- New Orleans, Louisiana
- Dhaka, Bangladesh